WORLD DOWN SYNDROME DAY 2023

MABBI – Sindrom Down terjadi ketika seseorang memiliki salinan kromosom 21 sebagian (atau keseluruhan) ekstra. Belum diketahui mengapa sindrom ini terjadi, tetapi sindrom Down selalu menjadi bagian dari kondisi manusia. Itu ada di semua wilayah di seluruh dunia dan umumnya menghasilkan efek variabel pada gaya belajar, karakteristik fisik, dan kesehatan. Akses yang memadai keperawatan kesehatan, program intervensi dini, dan pendidikan inklusif, serta penelitian yang tepat, sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan individu.
Pada Desember 2011, Majelis Umum mendeklarasikan 21 Maret sebagai Hari Sindrom Down Sedunia (A/RES/66/149). Majelis Umum memutuskan, mulai tahun 2012, untuk memperingati Hari Sindrom Down Sedunia pada tanggal 21 Maret setiap tahun. Dalam rangka meningkatkan kesadaran publik terhadap sindrom Down, Majelis Umum mengundang semua Negara Anggota, organisasi terkait sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa dan organisasi internasional lainnya, serta masyarakat sipil, termasuk organisasi non-pemerintah dan sektor swasta, untuk mengamati World Down. Syndrome Day dengan cara yang tepat.
Perkiraan kejadian sindrom Down adalah antara 1 dari 1.000 hingga 1 dari 1.100 kelahiran hidup di seluruh dunia. Setiap tahun, sekitar 3.000 hingga 5.000 anak lahir dengan kelainan kromosom ini. Kualitas hidup orang dengan down syndrome dapat ditingkatkan dengan memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan mereka, termasuk pemeriksaan rutin dengan profesional kesehatan untuk memantau kondisi mental dan fisik dan memberikan intervensi tepat waktu baik itu fisioterapi, terapi okupasi, terapi wicara, konseling atau Pendidikan luar biasa. Individu dengan sindrom Down dapat mencapai kualitas hidup yang optimal melalui pengasuhan dan dukungan orang tua, bimbingan medis, dan sistem dukungan berbasis komunitas seperti pendidikan inklusif di semua tingkatan. Ini memfasilitasi partisipasi mereka dalam masyarakat arus utama dan pemenuhan potensi pribadi mereka. (Tri/MABBI)