MABBI – Kesehatan kita dan planet kita bergantung pada kesehatan tumbuhan kita. Tumbuhan membentuk 80% dari makanan yang kita makan dan menyediakan 98% oksigen yang kita hirup. Namun mereka terus-menerus terancam oleh bencana alam dan buatan manusia, termasuk infestasi hama, peningkatan penggunaan pestisida dan herbisida, meningkatnya laju perdagangan global yang tidak berkelanjutan, dan perubahan iklim. Masalah-masalah ini menimbulkan risiko, terutama bagi masyarakat pedesaan yang rentan dan dilanda kemiskinan, yang seringkali bergantung pada pertanian untuk penghidupan.
Hari Kesehatan Tumbuhan Internasional diumumkan pertama kali di dunia oleh Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (F.A.O.), yang menyerukan investasi lebih lanjut dalam inovasi untuk meningkatkan keamanan pangan dan memastikan bahwa makanan yang kita makan ditanam, dikirim, dan dikonsumsi secara sehat. Organisasi tersebut secara khusus mengingatkan perlunya mengubah sistem pertanian di seluruh dunia menjadi lebih efisien, lebih inklusif, lebih tangguh, dan lebih berkelanjutan.
Selain idenya, FAO telah memetakan beberapa langkah kunci untuk meningkatkan kesehatan tumbuhan global, seperti mendorong lebih banyak pembangunan dan menerapkan langkah-langkah standar untuk melindungi sumber daya tumbuhan global. Ini juga mencatat pentingnya praktik perdagangan yang aman yang tidak menekankan penggunaan pestisida, untuk meningkatkan kesehatan benih, tanah, dan penyerbuk. Di sisi politik, pemerintah dunia diminta untuk memprioritaskan kesehatan produk pertanian mereka dan kualitas sanitasi proses pertanian mereka dan untuk menekankan perlunya masukan yang lebih ilmiah dalam menangani masalah tersebut. Dengan suara bulat, pada Maret 2022, Majelis Umum PBB mendeklarasikan 12 Mei sebagai Hari Kesehatan Tumbuhan Internasional untuk menyoroti masalah ini dalam skala global. Pada tahun-tahun berikutnya, hari raya ini akan diwarnai dengan berbagai event di tingkat global, regional, nasional, bahkan peternakan. (Tri/MABBI)
Leave a Reply