MABBI – Abu Muhammad Abdullah bin Ahmad Ad-Din bin Al-Baithar Al-Malaki (Lahir di Málaga tahun 1193 M atau 589 H – meninggal di Damaskus tahun 1248 atau 646 H pada usia 55 tahun) atau yang lebih dikenal dengan nama Ibnu Al-Baithar adalah ilmuwan Islam pada masa lampau. Lahir di Malaga, dan meninggal di Damaskus.
Ibnu Al-Baithar lahir di Málaga dengan nama Abdullah bin Ahmad Ad-Din bin Al-Baithar Al-Malaki pada tahun 589 H atau 1193 M. Dia berasal dari keluarga Al-Baithar di kota itu. Dikatakan dia berasal dari keluarga Hispano-Roman sebagaimana penuturan Fransisco Javier Simonet, tapi itu tidak terbukti. Pertama kali, dia menuntut ilmu di Sevilla, Spany ol. Dia pada saat itu, mengumpulkan tumbuhan-tumbuhan di sekitar kota tersebut bersama beberapa orang gurunya, Abu Al-‘Abbas An-Nabati, Abdullah bin Shalih, dan Abu Al-Hajjaj. Sekitar tahun 617 H/1221 M, melintasi Afrika Utara, menuju Asia Kecil, dan Suriah. Di sanalah dia belajar banyak ilmu tetumbuhan dan pengenalannya kepada tabib-tabib setempat yang terkenal.
Di masa-masa selanjutnya, dia menjadi kepala herbalis yang ditunjuk oleh Al-Kamil Muhammad bin Abubakr bin Ayyub Al-Ayyubi di Mesir di Dinasti Ayyubiyah. Sesudahnya dia mengelana, melakukan eksperimen hingga ke Damaskus, dan dia bertemu dengan Ibnu Abu Ushaibi’ah, muridnya; dan Ibnu Abu Ushaibi’ah bercerita bahwa dia “membacakan kepadanya [Ibnu Al-Baithar] tafsir nama-nama tumbuhan dari buku Dioskorides dan mendapati bahwa dia sangat memahami ilmunya [herbal], dan kepahamannya sangat besar.” Di dunia Barat, Ibnu Al-Baithar disebut sebagai Alpetragius. Ia banyak melakukan terapan pada masalah tumbuh-tumbuhan. Dari 1400 ramuan obat dalam bukunya, 300 ramuannya dari temuannya sendiri, dan 200 merupakan ramuan dari tumbuhan. Ibnu Al-Baithar meninggal pada tahun 1248 M/646 H dalam usia 55 tahun di Damaskus.
Ibnu Al-Baithar meninggalkan karya-karya penting, yang dianggap terpuji, dan bermakna. Seperti:
1. Al-Jāmi’ li Mufrādāt al-Adwiyyah wa al-Aghziyyah (Kompendium Obat-Obatan dan Makanan Bergizi) dikarangnya untuk Malik ash-Shalih Ayyub dari Dinasti Ayyubiyyah. Di situ terdapat 2300 lebih tumbuhan, dengan 150 catatan ahli botani hingga zamannya. Mulai dari Dioskorides, Galenus, Al-Ghafiqi, Abul-Qasim az-Zahrawi, hingga Ibnu Sina. Ada 200 tanaman yang tidak diketahui kegunaannya, diperkenalkan olehnya di situ. Di situ, dia menjelaskan segala sesuatunya, dari akar, dahan. daun, bunga, hingga buahnya. Berikut metode pemberiannya kepada si sakit, dan dosis-dosisnya. Nama-nama tumbuhan itu termaktub dalam bahasa Latin, Persia, Arab di Andalusia, hingga bahasa Berber di luar bahasa Arab dan Yunani. Nama-nama lain yang dia kutip adalah berasal dari Syarh Asma’ al-‘Uqqar karangan Maimonides. Max Meyerhof menyampaikan buku ini, “Inilah karya ilmiah dan observasi yang luar biasa, dan yang terbesar di antara buku-buku dalam bahasa Arab tentang botani”. Namun Meyerhof dan Sobhy tetap meragukan keaslian buku ini, konon plagiat dari Pharmacopoiea-nya Ghafiqi, karena dikutip 200 ratus kali. Andrea Alpago menyebutkan buku ini karangan Ibnu Sina, dan William Portel serta Antoine Galland membuat ringkasan buku ini. Naskahnya ada di Prancis. Buku ini terbit dalam bahasa Latin dengan judul Simplicia di Cremona. Buku ini dipuji Will Durant menyebut buku ini sebagai bukunya yang terbesar dalam ilmu tumbuh-tumbuahn.
2. Al-Mughnī fi al-Adwiyyah al-Mufradah (Kompendium Obat-Obatan yang Berguna). Buku ini juga ditujukan untuk orang yang sama, untuk menyembuhkan penyakit yang bermacam-macam. Diajarkan materia medica di situ. Disusun berdasarkan kegunaannya, bukan berdasarkan pada abjad. Terdiri atas 20 bab, mengenai ramuan sakit kepala, telinga, mata, untuk kosmetik, ramuan demam, penakal racun, dan obat sederhana.
Tafsir Kitāb Diyasqūrīdis (Tafsir Kitab Dioskorides), ialah kitab mengenai catatan terhadap temuan-temuan Dioskorides. Konon, manuskrip kitab ini telah ditemukan.
3. Mīzān ath-Thabīb
4. Maqālah fi al-Laymūn (Catatan tentang Lemon). Kitab ini diterjemahkan dan dipakai keterangannya oleh Andrea Alpago untuk menyusun karangannya tentang jeruk. (Tri/MABBI)

Al-Baithar
by
Leave a Reply