MABBI – Jean Richer (lahir 1630, meninggal 1696, Paris, Prancis) Astronom Perancis yang pengamatannya terhadap planet Mars dari Cayenne, Guyana Prancis, pada tahun 1671–73 berkontribusi pada astronomi dan geodesi. Pemerintah Prancis mengirim Richer ke Cayenne untuk menyelidiki pembiasan atmosfer di lokasi dekat Khatulistiwa, untuk mengamati Matahari guna mendapatkan nilai yang lebih baik untuk kemiringan ekliptika, dan terutama untuk mengukur paralaks Mars pada oposisinya. Perbandingan observasi Mars yang dilakukan oleh Richer dengan pengamatan yang dilakukan di tempat lain memungkinkan untuk menentukan jarak Mars dan Matahari dari Bumi, yang menghasilkan perhitungan pertama yang cukup akurat mengenai dimensi tata surya dan menunjukkan bahwa sistem tersebut jauh lebih besar dari yang diyakini sebelumnya.
Pengamatan Richer juga membawa pada penemuan tentang bentuk bumi. Melalui eksperimen, Richer menemukan bahwa hentakan pendulum lebih lambat di Cayenne dibandingkan di Paris, yang berada pada garis lintang berbeda. Ini berarti gravitasi di Cayenne pasti lebih lemah dibandingkan di Paris. Sir Isaac Newton dan ahli matematika Belanda Christiaan Huygens menggunakan penemuan ini untuk membuktikan bahwa Bumi tidak bulat tetapi sebenarnya pipih di kutubnya (oblate spheroid). Dengan demikian, Cayenne lebih jauh dari pusat Bumi dibandingkan Paris.
Pengukuran, proses mengasosiasikan bilangan dengan besaran fisis dan fenomena. Pengukuran merupakan hal mendasar dalam ilmu pengetahuan; bidang teknik, konstruksi, dan bidang teknis lainnya; dan untuk hampir semua aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu unsur-unsur, kondisi, batasan, dan landasan teori pengukuran telah banyak dipelajari. Lihat juga sistem pengukuran untuk perbandingan berbagai sistem dan sejarah perkembangannya.
Pengukuran dapat dilakukan dengan indra manusia tanpa bantuan, yang dalam hal ini sering disebut perkiraan, atau, yang lebih umum, dengan menggunakan instrumen, yang kompleksitasnya dapat berkisar dari aturan sederhana untuk mengukur panjang hingga sistem yang sangat canggih yang dirancang untuk mendeteksi dan mengukur besaran. sepenuhnya di luar kemampuan indera, seperti gelombang radio dari bintang jauh atau momen magnetik partikel subatom.
Pengukuran dimulai dengan definisi besaran yang akan diukur, dan selalu melibatkan perbandingan dengan beberapa besaran yang diketahui dan sejenis. Jika objek atau besaran yang akan diukur tidak dapat diakses untuk perbandingan langsung, maka objek atau besaran tersebut diubah atau “ditransduksi” menjadi sinyal pengukuran analog. Karena pengukuran selalu melibatkan beberapa interaksi antara objek dan pengamat atau instrumen yang mengamati, selalu ada pertukaran energi, yang meskipun dalam penerapan sehari-hari dapat diabaikan dapat menjadi besar dalam beberapa jenis pengukuran dan dengan demikian membatasi akurasi. (Tri/MABBI)
Leave a Reply