World Day for Cultural Diversity for Dialogue and Development 2023

MABBI – Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, tiga perempat konflik di Dunia memiliki dimensi budaya bagi mereka. Ini telah menjadi norma sejak awal waktu, karena orang cenderung menyukai apa yang biasa mereka lakukan daripada menerima atau menoleransi sesuatu yang asing. Selama bertahun-tahun, intervensi telah disiapkan untuk memerangi hal ini dan telah membuahkan hasil, tetapi dibutuhkan pendidikan dan intervensi dari semua orang untuk mencapai toleransi 100% terhadap keragaman budaya.

Beberapa upaya datang dengan adopsi Deklarasi Universal tentang Keanekaragaman Budaya oleh UNESCO pada tahun 2001 yang mengakui kebutuhan untuk “meningkatkan potensi budaya sebagai sarana untuk mencapai kemakmuran, pembangunan berkelanjutan, dan hidup berdampingan secara damai secara global.” Pada Desember 2002, Majelis Umum PBB, dalam resolusinya 57/249, menyatakan 21 Mei sebagai Hari Keanekaragaman Budaya Sedunia untuk Dialog dan Pembangunan. Pada tahun 2015, Komite Kedua Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi tentang Budaya dan Pembangunan Berkelanjutan untuk berkontribusi lebih lanjut terhadap keanekaragaman budaya karena dinyatakan bahwa pembangunan berkelanjutan dapat dicapai dengan cara terbaik dengan memanfaatkan potensi kreatif dari keragaman budaya dunia dan terlibat dalam pembangunan berkelanjutan. dialog untuk memastikan bahwa semua anggota masyarakat mendapat manfaat darinya.

Hari Keanekaragaman Budaya Sedunia untuk Dialog dan Pembangunan menghadirkan kesempatan untuk memperdalam pemahaman kita tentang keragaman budaya, mempromosikannya dan menyoroti signifikansinya sebagai agen inklusi dan perubahan positif. Ini harus dirayakan oleh semua orang di dunia karena menerima perbedaan satu sama lain adalah salah satu cara terpenting untuk membawa perdamaian antara orang, negara, dan dunia pada umumnya. (Tri/MABBI)


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *