Ibnu Miskawaih

MABBI – Dalam Ensiklopedi Islam dikatakan, Ibnu Maskawaih adalah seorang ahli sejarah dan filsafat. Selain itu, dia juga seorang moralis, penyair serta ahli kimia. Nama lengkapnya adalah Abu Ali Ahmad bin Muhammad bin Yakub bin Maskawaih. Ia dilahirkan pada 330 Hijrah (941 M)] di Kota Ray (Teheran sekarang). Dilihat dari tahun lahir dan wafatnya, Ibnu Maskawaih hidup pada masa pemerintahan Bani Abbas yang berada di bawah pengaruh Bani Buwaih yang beraliran Syi’ah dan berasal dari keturunan Parsi Bani Buwaih yang mulai berpengaruh sejak Khalifah Al Mustakfi dari Bani Abbas mengangkat Ahmad bin Buwaih sebagai Perdana Menteri (Amirul Umara) dengan gelar Mu’izz Al Daulah pada tahun 945 M. Puncak prestasi atau zaman keemasan kekuatan Bani Buwaih adalah pada masa ’Adhud Ad Daulah yang berkuasa dari tahun 367 hingga 372 H. Pada masa inilah Ibnu Maskawaih mendapatkan kepercayaan untuk menjadi bendaharawan dan pada masa ini jugalah Ibnu Maskawaih sebagai seorang filosof, tabib, ilmuwan dan pujangga. Tapi di samping itu, ada hal yang tidak menyenangkan hatinya, yaitu kemerosotan moral yang salam masyarakat. Oleh karena itu agaknya saya lalu tertarik untuk menitik beratkan perhatiannya pada bidang etika Islam. Setelah kematian Mu’izz, beliau telah dilantik menjadi Ketua Perpustakaan. Ini telah membuka peluang kepada Ibnu Maskawaih untuk menambah ilmu pengetahuan karena beliau tercengang untuk membaca berbagai buku yang ditulis oleh para ilmuan Islam dan Yunani.
Menurut Ibnu Maskawaih, setiap hal tumbuh dan berkembang melalui fase-fase dan berevolusi. Teori evolusi ini lebih sekedar apa yang dikemukakan oleh Darwin, karena dalam teori evolusi Maskawaih adalah teori mengenai peradaban dan evolusi manusia. Pandangan mengenai kewujudan manusia yang telah dikemukakan oleh Ibnu Maskawaih ini banyak menarik perhatian sarjana Barat seperti Charles Darwin yang akhirnya telah memanipulasi teori Ibnu Maskawaih dengan mendakwa manusia berasal dari kera sebagaimana yang diterbitkan dalam bukunya Origins of Species mengenai kejadian asal usul manusia.
Teori Darwin ini adalah hasil pengekploitasian ide asal Ibnu Maskawaih yang menjelaskan tentang evolusi manusia dari kehidupan babarik (kasar) kepada bertamadun yaitu dari kehidupan yang serba ringkas dan kurang maju perkembangan kehidupan sosiologi yang kompleks lalu membentuk peradaban. Ini bukti pendustaan terbesar sarjana Barat itu terhadap hasil kerja Ibnu Maskawaih. Orang awam menganggap Darwin sebagai pelopor teori evolusi yang digunakan oleh para sarjana dalam bidang antropologi, sosiologi dan sains evolusi manusia. Akan tetapi mereka tidak mengetahui bahwa pencetus teori evolusi yang telah tulen diasaskan oleh Ibnu Maskawaih. Menurut Ibnu Maskawaih, kecerdikan manusia bukanlah mengatasi kepintaran yang dimiliki oleh kera. Namun manusia lebih baik dari seekor kera karena ia dikaruniai akal fikiran yang menjadi tonggak utama yang membedakan manusia dengan hewan. Dengan pengalaman yang dilalui manusia maka mereka mampu berpikir secara rasional dalam membuat keputusan. Evolusi Manusia, dalam pandangan Maskawaih, tidak terbatas secara fisik, tetapi berkembang pula tingkat kecerdasannya, cara berpikirnya bertambah maju sehingga menjadi bijaksana bahkan sampai mendekati derajat para malaikat. (Tri/MABBI)

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *