MABBI – Abū Ḥanīfa Aḥmad ibn Dāwūd Dīnawarī (bahasa Arab: ابوحنيفه دينوری; meninggal tahun 895) adalah seorang polimatik Zaman Keemasan Islam: astronom, ahli pertanian, ahli botani, ahli metalurgi, ahli geografi, matematikawan, dan sejarawan.
Dari keturunan Persia, Dinawari lahir di kota Dinawar (yang sekarang hancur) di Iran barat modern. Kota ini memiliki arti penting karena lokasi geografisnya, berfungsi sebagai pintu masuk ke wilayah Jibal serta persimpangan antara budaya Iran dan penduduk di sisi lain Pegunungan Zagros. Tanggal lahir Dinawari tidak diketahui secara pasti; kemungkinan besar ia lahir pada dekade pertama atau kedua abad ke-9. Dia dididik dalam dua tradisi utama ahli tata bahasa era Abbasiyah yaitu al-Baṣrah dan al-Kūfah. Guru utamanya adalah Ibn al-Sikkīt dan ayahnya sendiri. Ia mempelajari tata bahasa, filologi, geometri, aritmatika, dan astronomi dan dikenal sebagai seorang tradisionalis yang andal. Kontribusinya yang paling terkenal adalah Kitab Tumbuhan, yang dianggap sebagai pendiri botani Arab.
Kitāb al-akhbār al-ṭiwāl (Sejarah Umum) karya Dinawari, yang ditulis dari sudut pandang Persia, mungkin merupakan upaya paling awal untuk menggabungkan sejarah Iran dan Islam. Sementara sejarawan seperti al-Tabari dan Bal’ami mengabdikan pendahuluan karya mereka pada wacana panjang mengenai durasi dunia, Dinawari berusaha untuk menetapkan pentingnya Iranshahr (“tanah Iran”) sebagai pusat dunia. Dalam karyanya, Dinawari secara khusus memberikan lebih sedikit ruang untuk nabi Islam Muhammad dibandingkan dengan Iran. Bagaimanapun juga, Dinawari adalah seorang Muslim yang taat, seperti yang ditunjukkan oleh tafsirnya terhadap Al-Qur’an. Dia mengakhiri sejarah dengan menumpas pemberontakan Babak Khorramdin pada tahun 837, dan eksekusi jenderal Iran Khaydhar ibn Kawus al-Afshin. Selain memiliki akses terhadap sumber-sumber Arab awal, Dinawari juga memanfaatkan sumber-sumber Persia, termasuk roman epik pra-Islam. Kenal sepenuhnya dengan bahasa Persia, Dinawari sesekali menyisipkan ungkapan-ungkapan dari bahasa tersebut ke dalam karyanya. Penerus spiritual Dinawari adalah Hamzah al-Isfahani (meninggal setelah tahun 961).
Ensiklopedia biografi abad kesepuluh, al-Fihrist yang ditulis oleh Al-Nadim, mencantumkan enam belas judul buku karya Dinawari: Matematika dan ilmu alam yaitu Kitâb al-kusuf (“Kitab Gerhana Matahari”)[n2}, Kitāb an-nabāt yufadiluh al-‘ulamā’ fī ta’līfih (كتاب النبات يفضله العلماء في تأليفه), ‘Tanaman, dihargai oleh para ulama karena komposisinya’, Kitāb Al-Anwā (كتاب الانواء) ‘Tempest’ (cuaca), Kitāb Al-qiblah wa’z-zawāl[n 3] (كتاب القبلة والزوال) “Kitab Orientasi Astral”, Kitāb ḥisāb ad-dūr (كتاب حساب الدور), “Aritmatika/Perhitungan Siklus”, Kitab ar-rud ‘alā raṣd al-Iṣbhānī (كتاب الردّ على رصدٌ الاصفهانى) Sanggahan terhadap Lughdah al-Iṣbhānī[n4], Kitāb al-baḥth fī ḥusā al-Hind (كتاب البحث في حسا الهند), “Analisis Aritmatika India”, Kitāb al-jam’ wa’l-tafrīq (كتاب الجمع والتفريق); “Buku Aritmatika/Penjumlahan dan Diferensiasi”, Kitāb al-jabr wa-l-muqabila (كتاب الجبر والمقابلة), “Aljabar dan Persamaan”, dan Kitāb nuwādr al-jabr (كتاب نوادرالجبر), “Bentuk Aljabar Langka”. (Tri/MABBI)

Leave a Reply