Schwann

MABBI – Theodor Schwann, (lahir 7 Desember 1810, Neuss, Prusia [Jerman]—meninggal 11 Januari 1882, Cologne, Jerman), ahli fisiologi Jerman yang mendirikan histologi modern dengan mendefinisikan sel sebagai unit dasar struktur hewan. Dia adalah salah satu pendiri (bersama Matthias Jakob Schleiden) teori sel. Schwann belajar di Jesuits’ College di Cologne sebelum kuliah di Universitas Bonn dan kemudian Universitas Würzburg, tempat ia memulai studi kedokterannya. Pada tahun 1834, setelah lulus dengan gelar kedokteran dari Universitas Berlin, Schwann dibantu ahli fisiologi terkenal Johannes Peter Müller. Pada tahun 1836, ketika menyelidiki proses pencernaan, ia mengisolasi zat yang bertanggung jawab untuk pencernaan di perut dan menamakannya pepsin, enzim pertama yang dibuat dari jaringan hewan.
Pada tahun 1839 Schwann diangkat sebagai profesor anatomi di Universitas Katolik Leuven (Louvain) di Belgia. Pada tahun yang sama, karya penting beliau, Penelitian Mikroskopis terhadap Kesesuaian Struktur dan Pertumbuhan Hewan dan Tumbuhan, diterbitkan. Di dalamnya ia memperluas teori sel pada hewan yang telah dikembangkan tahun sebelumnya untuk tumbuhan oleh ahli botani Jerman Matthias Jacob Schleiden, yang bekerja di Universitas Jena dan yang dikenal baik oleh Schwann. Di Leuven Schwann mengamati pembentukan spora ragi dan menyimpulkan bahwa fermentasi gula dan pati merupakan hasil proses kehidupan. Dengan cara ini, Schwann adalah salah satu orang pertama yang berkontribusi pada teori kuman fermentasi alkohol, yang kemudian dijelaskan oleh ahli kimia dan mikrobiologi Perancis Louis Pasteur.
Pada tahun 1848 Schwann menerima jabatan profesor di Universitas Liège, di mana dia tinggal selama sisa karirnya. Di Liège ia menyelidiki kontraksi otot dan struktur saraf, menemukan otot lurik di esofagus bagian atas dan selubung mielin yang menutupi akson perifer, yang sekarang dikenal sebagai sel Schwann. Dia menciptakan istilah metabolisme untuk perubahan kimia yang terjadi pada jaringan hidup, mengidentifikasi peran mikroorganisme dalam pembusukan, dan merumuskan prinsip dasar embriologi dengan mengamati bahwa telur adalah sel tunggal yang pada akhirnya berkembang menjadi organisme lengkap. Tahun-tahun terakhirnya ditandai dengan meningkatnya kepedulian terhadap isu-isu teologis. (Tri/MABBI)

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *