Pemanfaatan Profil Multi Omik untuk Keamanan Biosolid dalam Pertanian Berkelanjutan

Dalam upaya meningkatkan keberlanjutan pertanian, salah satu pendekatan yang sedang berkembang adalah penggunaan biosolid dalam aplikasi pertanian. Biosolid, yang berasal dari hasil pengolahan limbah padat dari instalasi pengolahan air limbah, memiliki potensi besar sebagai sumber nutrisi bagi tanaman. Namun, untuk memastikan bahwa biosolid ini aman dan efektif, pendekatan berbasis multi-omik menjadi semakin penting. Artikel ini mengulas penelitian yang dilakukan oleh Saurabh Shukla, Ramsha Khan, Łukasz Chrzanowski, Federico G.A. Vagliasindi, dan Paolo Roccaro mengenai penggunaan profil multi-omik dalam memahami dampak biosolid pada pertanian serta keamanannya bagi lingkungan dan kesehatan manusia.

Pentingnya biosolid dalam pertanian berkelanjutan terletak pada kemampuannya untuk mengembalikan unsur hara ke tanah, yang sekaligus mengurangi jumlah limbah yang harus dibuang. Namun, meskipun banyak manfaat yang ditawarkan, aplikasi biosolid dalam pertanian tetap memerlukan evaluasi mendalam untuk memastikan bahwa penggunaan tersebut tidak membahayakan kualitas tanah, tanaman, dan lingkungan sekitar. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah potensi kontaminasi yang bisa terjadi akibat bahan kimia berbahaya atau patogen yang mungkin terkandung dalam biosolid. Inilah mengapa profil multi-omik, yang mencakup analisis genom, transkriptom, proteom, dan metabolom menjadi sangat penting dalam mengevaluasi kualitas biosolid.

Profil multi-omik memungkinkan peneliti untuk memperoleh gambaran yang lebih lengkap mengenai interaksi kompleks yang terjadi di dalam biosolid serta dampaknya terhadap ekosistem pertanian. Penelitian ini mengungkapkan bahwa menggunakan pendekatan ini, para ilmuwan dapat mengidentifikasi patogen atau kontaminan lain yang mungkin terlewatkan dalam analisis tradisional. Sebagai contoh, penggunaan teknik genomik dapat membantu dalam mendeteksi keberadaan mikroorganisme patogen, sedangkan analisis proteomik dan metabolomik dapat memberikan informasi terkait reaksi biologis yang terjadi dalam tanah setelah biosolid diterapkan. Dengan cara ini, keseluruhan dampak dari aplikasi biosolid dapat dianalisis secara lebih holistik dan rinci.

Salah satu hal yang ditemukan dalam penelitian ini adalah bahwa profil multi-omik dapat memberikan wawasan yang lebih baik tentang bagaimana mikroflora tanah bereaksi terhadap biosolid. Tanah yang sehat memiliki komunitas mikroba yang seimbang, yang memainkan peran penting dalam menjaga kesuburan tanah dan memfasilitasi proses degradasi bahan organik. Dengan menggunakan profil omik, para peneliti dapat melihat perubahan dalam struktur komunitas mikroba tanah setelah biosolid diterapkan, serta memahami efek jangka panjang dari aplikasi tersebut terhadap ekosistem tanah. Hal ini penting untuk memastikan bahwa biosolid tidak hanya memberikan manfaat nutrisi bagi tanaman, tetapi juga mendukung keberlanjutan ekosistem tanah.

Penelitian lebih lanjut yang dilakukan dalam studi ini juga menunjukkan bagaimana aplikasi biosolid dapat mempengaruhi kualitas tanaman. Dengan menggunakan pendekatan multi-omik, para ilmuwan dapat memantau reaksi genetik tanaman terhadap biosolid yang diterapkan. Hal ini memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi apakah ada perubahan dalam ekspresi gen yang dapat mempengaruhi pertumbuhan atau kualitas tanaman. Dalam beberapa kasus, aplikasi biosolid dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dengan menyediakan unsur hara yang dibutuhkan, tetapi juga dapat mempengaruhi kandungan kontaminan dalam tanaman, yang harus dipertimbangkan untuk memastikan keamanan pangan.

Di sisi lain, penting juga untuk memahami potensi dampak negatif dari aplikasi biosolid yang tidak terkelola dengan baik. Penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun biosolid mengandung banyak unsur hara yang bermanfaat, jika tidak ditangani dengan benar, bisa terjadi akumulasi bahan kimia berbahaya atau mikroorganisme patogen yang dapat mengancam kesehatan manusia dan hewan. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengembangkan pedoman yang lebih ketat dalam pemrosesan biosolid agar dapat meminimalkan risiko ini.

Selain itu, studi ini juga membahas pentingnya regulasi yang lebih ketat mengenai penggunaan biosolid dalam pertanian. Banyak negara memiliki pedoman yang berbeda dalam hal jumlah biosolid yang dapat diterapkan pada tanah, dan ada kebutuhan untuk memperbarui kebijakan ini berdasarkan temuan terbaru mengenai keamanan dan keberlanjutan aplikasi biosolid. Dalam hal ini, profil multi-omik dapat membantu dalam penyusunan regulasi yang lebih baik, dengan menyediakan data yang lebih akurat dan menyeluruh mengenai efek biosolid terhadap tanah, tanaman, dan mikroba tanah.

Penelitian ini menyoroti pentingnya pendekatan multi-omik dalam mengevaluasi biosolid untuk aplikasi pertanian yang aman dan berkelanjutan. Penggunaan teknik ini dapat memberikan data yang lebih kaya dan lebih komprehensif daripada metode tradisional, yang memungkinkan peneliti untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang dampak biosolid terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Dengan demikian, biosolid memiliki potensi besar untuk digunakan dalam pertanian berkelanjutan, asalkan penggunaan dan pengolahannya dilakukan dengan hati-hati dan berdasarkan data ilmiah yang valid dan terkini.

Melalui penelitian ini, diharapkan dapat tercipta panduan yang lebih efektif dalam pemanfaatan biosolid sebagai salah satu solusi dalam mendukung keberlanjutan pertanian global. Dengan pendekatan berbasis data omik, kita dapat mencapai aplikasi biosolid yang lebih aman, efisien, dan ramah lingkungan, serta mencegah potensi dampak negatif yang tidak diinginkan. Ke depan, kolaborasi antara ilmu pengetahuan dan kebijakan yang berbasis bukti akan sangat penting untuk memaksimalkan manfaat biosolid sambil meminimalkan risiko terhadap ekosistem pertanian dan kesehatan masyarakat.

Sumber:

Shukla, S., Khan, R., Chrzanowski, Ł., Vagliasindi, F.G. and Roccaro, P., 2025. Advancing sustainable agriculture through multi-omics profiling of biosolids for safe application: A review. Journal of Environmental Management375, p.124292.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *