Perpanjangan Masa Simpan Stroberi dengan Lapisan Nanoemulsi Gum Biji Sage dan Minyak Kayu Manis

Penggunaan lapisan berbasis gum biji sage (sage seed gum) yang diformulasikan dalam bentuk nanoemulsi mengandung minyak atsiri kayu manis (cinnamon essential oil) secara signifikan mampu memperpanjang masa simpan stroberi (Fragaria × ananassa) dengan menekan laju kerusakan fisiologis dan mikrobiologis selama penyimpanan suhu rendah. Nanoemulsi merupakan sistem dispersi minyak dalam air dengan ukuran partikel nano (<200 nanometer) yang meningkatkan stabilitas dan bioaktivitas minyak atsiri yang dikenal memiliki sifat antimikroba dan antioksidan. Lapisan gum biji sage berperan sebagai matriks biodegradable yang membentuk penghalang fisik terhadap pertukaran gas dan uap air, sekaligus sebagai carrier efektif bagi minyak atsiri untuk dilepaskan secara terkontrol.

Pengujian karakteristik fisik kimiawi lapisan menunjukkan bahwa nanoemulsi gum biji sage mengandung minyak atsiri kayu manis memiliki ukuran partikel homogen dengan indeks polidispersitas rendah, stabilitas emulsi tinggi selama periode penyimpanan, dan sifat mekanik film yang cukup elastis dan tahan air sehingga mampu membatasi kehilangan massa buah. Perlakuan lapisan ini pada stroberi mampu mengurangi penurunan kadar air selama penyimpanan, menurunkan laju respirasi, serta menghambat pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri dan kapang yang menjadi penyebab utama kerusakan. Parameter mutu seperti tekstur, warna, dan total asam organik buah tetap terjaga lebih baik dibandingkan kontrol tanpa lapisan atau dengan lapisan tanpa minyak atsiri.

Analisis mikrobiologis mengindikasikan bahwa keberadaan minyak atsiri kayu manis dalam nanoemulsi gum biji sage berkontribusi pada aktivitas antimikroba yang efektif terhadap patogen pascapanen yang umum menyerang stroberi, termasuk spesies dari genus Botrytis yang menyebabkan busuk abu-abu dan bakteri patogen yang mempercepat pembusukan. Aktivitas antioksidan minyak atsiri juga berperan dalam menurunkan kerusakan oksidatif pada permukaan buah yang berkontribusi pada perubahan warna dan kehilangan nutrisi. Hasil ini selaras dengan pengukuran peningkatan kapasitas antioksidan total buah yang dilapisi, yang berimplikasi pada kualitas gizi dan daya tarik konsumen.

Perpanjangan masa simpan stroberi dengan metode lapisan nanoemulsi gum biji sage yang mengandung minyak atsiri kayu manis dapat mencapai hingga 7 hingga 10 hari pada suhu penyimpanan 4 derajat Celsius, dibandingkan dengan hanya 3 hingga 5 hari pada buah tanpa perlakuan. Pendekatan ini juga mengurangi penggunaan bahan pengawet sintetis sehingga lebih ramah lingkungan dan aman untuk konsumsi. Mekanisme utama perpanjangan umur simpan ini adalah kombinasi efek fisik penghalang kelembapan dan oksigen, serta efek bioaktif antimikroba dan antioksidan yang saling bersinergi.

Studi ini menunjukkan potensi besar penerapan teknologi nanoemulsi berbasis gum biji sage sebagai sistem pembawa minyak atsiri untuk perlindungan buah segar yang rentan terhadap kerusakan pascapanen, khususnya stroberi. Dengan optimasi formulasi dan penerapan, teknologi ini dapat diaplikasikan secara luas dalam industri pengemasan dan penyimpanan buah segar guna meningkatkan ketahanan mutu, memperpanjang umur simpan, serta memenuhi tuntutan pasar akan produk alami dan sehat. Penelitian lanjutan diperlukan untuk menguji stabilitas lapisan dalam kondisi distribusi dan transportasi yang variatif serta dampaknya terhadap sifat organoleptik buah pada tingkat konsumen.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *