Fermentasi Bacaba dengan Probiotik Meningkatkan Kesehatan Mikrobiota Usus

Bacaba (Oenocarpus bacaba) adalah buah asli Amazon yang belum banyak dieksplorasi namun kaya akan polifenol dan memiliki potensi untuk digunakan sebagai substrat yang mendukung kelangsungan hidup probiotik. Penelitian yang dilakukan oleh Bianca Beatriz Torres de Assis dan rekan-rekannya bertujuan untuk mengevaluasi pulp bacaba yang difermentasi dengan probiotik Lactobacillus acidophilus 05 (LA-05) dan Lacticaseibacillus casei 01 (LC1) terkait komposisi kimia, kelangsungan hidup probiotik selama fermentasi, serta dampaknya terhadap perubahan mikrobiota usus manusia yang sehat. Bacaba sendiri dikenal dengan kandungan polifenolnya yang tinggi, yang memberikan potensi besar dalam pengembangan produk fungsional, seperti suplemen atau makanan fermentasi yang bermanfaat untuk kesehatan pencernaan.

Penelitian ini menunjukkan bahwa fermentasi pulp bacaba dengan dua jenis probiotik tersebut memberikan perubahan signifikan dalam komposisi kimianya dibandingkan dengan pulp bacaba kontrol. Secara umum, pulp bacaba yang difermentasi menunjukkan penurunan nilai pH, total padatan terlarut, serta kandungan gula seperti maltosa, glukosa, fruktosa, dan rhamnosa. Di sisi lain, terjadi peningkatan pada nilai keasaman titrasi, kandungan asam organik (asam laktat dan asam tartarat), serta konsentrasi senyawa fenolik jika dibandingkan dengan pulp bacaba yang tidak difermentasi.

Fermentasi pulp bacaba dengan L. casei (LC1) menghasilkan konsentrasi asam butirat yang lebih tinggi, serta kandungan senyawa fenolik bioaktif seperti trans-resveratrol, cis-resveratrol, katekin, procyanidin B2, dan pelargonidin 3-glukosida yang lebih tinggi dibandingkan dengan pulp kontrol. Selain itu, pulp bacaba yang difermentasi dengan L. acidophilus (LA-05) menunjukkan konsentrasi pelargonidin 3-glukosida dan procyanidin B2 yang lebih tinggi dibandingkan dengan pulp kontrol, serta bioaksesibilitas yang lebih tinggi dari beberapa senyawa fenolik lainnya, termasuk trans-resveratrol, cis-resveratrol, katekin, epikatekin, procyanidin B1, procyanidin B2, myricetin, dan isorhamnetin. Hal ini menunjukkan bahwa fermentasi dapat meningkatkan ketersediaan bioaktif senyawa fenolik yang bermanfaat bagi kesehatan.

Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa fermentasi pulp bacaba dengan probiotik meningkatkan kelangsungan hidup probiotik tersebut selama proses fermentasi dan kondisi pencernaan simulasi gastrointestinal. Setelah fermentasi, probiotik yang digunakan, baik LA-05 maupun LC1, tetap dapat bertahan hidup dan mempertahankan aktivitasnya, yang sangat penting untuk efek terapeutik dan modulator mikrobiota. Pengaruh fermentasi juga terlihat pada perubahan pH dan peningkatan produksi asam organik yang diproduksi oleh probiotik, yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan mikrobiota usus dan meningkatkan kesehatan saluran pencernaan.

Salah satu temuan penting dalam penelitian ini adalah perubahan komposisi mikrobiota usus manusia yang sehat setelah fermentasi pulp bacaba dengan probiotik. Analisis sekuensing rRNA 16S menunjukkan bahwa fermentasi ini dapat meningkatkan kelimpahan bakteri-bakteri baik seperti Lactobacillales dan Acidaminococcales, yang diketahui memiliki peran penting dalam kesehatan usus. Selain itu, penelitian ini juga mengidentifikasi penurunan kelimpahan bakteri patogen seperti Clostridiales, yang merupakan kelompok bakteri yang terkait dengan gangguan pencernaan dan beberapa kondisi metabolik. Ini menunjukkan bahwa konsumsi pulp bacaba yang difermentasi dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan keseimbangan mikrobiota usus dan mengurangi keberadaan bakteri patogen yang merugikan.

Pentingnya perubahan mikrobiota usus dalam meningkatkan kesehatan pencernaan telah banyak dibahas dalam literatur, di mana keseimbangan mikrobiota memiliki peran penting dalam berbagai kondisi kesehatan, mulai dari gangguan pencernaan hingga penyakit metabolik. Dengan meningkatnya kesadaran tentang pentingnya mikrobiota usus, produk fermentasi probiotik seperti pulp bacaba yang telah diperkenalkan dalam penelitian ini bisa menjadi alternatif yang menjanjikan untuk meningkatkan kesehatan pencernaan melalui modifikasi mikrobiota.

Fermentasi dengan probiotik juga meningkatkan aksesibilitas senyawa fenolik dalam bacaba. Senyawa-senyawa ini, yang termasuk dalam kelompok antioksidan, memiliki potensi untuk memberikan manfaat kesehatan yang signifikan. Fenolik seperti resveratrol, katekin, dan procyanidin dikenal memiliki sifat antiinflamasi, antimikroba, dan antioksidan yang dapat mendukung kesehatan pencernaan dan tubuh secara keseluruhan. Selain itu, asam-butirat yang dihasilkan selama fermentasi memiliki potensi sebagai sumber energi utama bagi sel-sel di usus besar dan dapat memainkan peran penting dalam mendukung kesehatan usus yang optimal.

Temuan dalam penelitian ini memberikan bukti baru tentang potensi bacaba yang difermentasi dengan probiotik untuk digunakan sebagai bahan pangan fungsional yang dapat meningkatkan kesehatan manusia, khususnya dengan meningkatkan kesehatan saluran pencernaan melalui perubahan mikrobiota. Bacaba yang difermentasi ini menawarkan peluang untuk mengembangkan produk makanan fungsional berbasis tanaman yang kaya akan senyawa bioaktif dan dapat berkontribusi pada diet yang sehat. Bacaba yang difermentasi dengan probiotik dapat menjadi pilihan alternatif yang lebih alami dan berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas hidup melalui modifikasi mikrobiota usus.

Namun, meskipun hasil penelitian ini sangat menjanjikan, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengoptimalkan proses fermentasi, serta untuk mengevaluasi dampak jangka panjang dari konsumsi produk fermentasi bacaba terhadap kesehatan manusia. Penelitian lebih lanjut juga dapat mengeksplorasi potensi penggunaan bacaba dalam bentuk produk pangan lain yang lebih mudah diterima oleh konsumen, serta dampaknya pada kelompok populasi yang lebih luas, termasuk mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Sumber:

de Assis, B.B.T., Cabral, L., Silva, F.A., de Araújo Bezerra, J., Noronha, M.F., Vidal, H., dos Santos Lima, M., Pimentel, T.C. and Magnani, M., 2025. Fermentation of Amazonian fruit pulp (bacaba) with distinct probiotics: Impacts on chemical composition, bioaccessibility, and effects on human intestinal microbiota. Food Research International, p.116326.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *